Islam dapat dilihat dari dua sisi, yaitu Islam sebagai agama dan Islam sebagai ajaran. Islam adalah agama terbesar di Indonesia yang lebih 85% penduduknya beragama Islam. Agama adalah apa yang disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Al-Qur’an dan yang tersebut dalam Sunnah yang maqbul, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.
Secara umum, Islam adalah nama agama Allah (dînullâh) yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW [QS. 2:132; 3:19,35]. Secara khusus, Islam adalah nama diri dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan mata rantai terakhir dari rantaian dînullâh. Atau dengan kata lain, Islam secara khusus adalah dînullâh yang telah disempurnakan dan dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti [QS. 5:3].
Islam menurut bahasa berarti patuh dan tunduk. Sedangkan menurut istilah yaitu menampakkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT dengan jalan berpegang teguh kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa ciri khusus agama Islam (khashâishul Islâm):
1. Agama Allah (bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (Al-Qur’an) maupun tidak langsung (Sunnah Nabawiyah) [QS. 39:2; 53:3-4].
2. Mencakup seluruh aspek kehidupan (asy-syumul) [QS. 16:89; 6:38].
3. Berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-‘umum).
4. Sesuai dengan fitrah manusia [QS. 30:30].
5. Menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya [QS. 7:179].
6. Menjadi rahmat bagi alam semesta [QS. 21:107].
7. Berorientasi ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia) [QS. 28:77].
8. Menjanjikan al-Jaza’ (surga bagi yang beriman dan neraka bagi yang kufur) [QS. 98:6-8].
Adapun sebagai sebuah sistem ajaran, Islam belum lagi dipahami dan dilaksanakan oleh setiap pemeluknya (muslim) secara benar dan utuh. Bahkan, ada sebagian muslim yang dengan sengaja meninggalkan atau meringankan ajaran Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, tidak salah jika ada idiom “Muslim KTP”. Jadi, di KTP-nya tertulis beragama Islam, tapi tidak mengamalkan ajaran Islam.
Ajaran Islam meliputi seluruh bidang kehidupan, yang dibagi kepada tiga dimensi, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Masing-masing dimensi mempunyai bagian dan cabang tersendiri yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebagaimana tidak dapat dipisahkannya antara Iman dan Islam.
Oleh sebab itu, Islam sebagai agama dan ajaran harus disatukan dalam setiap pribadi muslim, jangan dipisah-pisahkan. Artinya, seseorang yang mengaku muslim haruslah mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh (kaffah), tanpa beban sedikit pun. Sehingga, Islam benar-benar menjadi rahmat bagi semesta alam.
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Al-Qur’an dan yang tersebut dalam Sunnah yang maqbul, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.
Secara umum, Islam adalah nama agama Allah (dînullâh) yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW [QS. 2:132; 3:19,35]. Secara khusus, Islam adalah nama diri dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan mata rantai terakhir dari rantaian dînullâh. Atau dengan kata lain, Islam secara khusus adalah dînullâh yang telah disempurnakan dan dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti [QS. 5:3].
Islam menurut bahasa berarti patuh dan tunduk. Sedangkan menurut istilah yaitu menampakkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT dengan jalan berpegang teguh kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa ciri khusus agama Islam (khashâishul Islâm):
1. Agama Allah (bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (Al-Qur’an) maupun tidak langsung (Sunnah Nabawiyah) [QS. 39:2; 53:3-4].
2. Mencakup seluruh aspek kehidupan (asy-syumul) [QS. 16:89; 6:38].
3. Berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-‘umum).
4. Sesuai dengan fitrah manusia [QS. 30:30].
5. Menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya [QS. 7:179].
6. Menjadi rahmat bagi alam semesta [QS. 21:107].
7. Berorientasi ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia) [QS. 28:77].
8. Menjanjikan al-Jaza’ (surga bagi yang beriman dan neraka bagi yang kufur) [QS. 98:6-8].
Adapun sebagai sebuah sistem ajaran, Islam belum lagi dipahami dan dilaksanakan oleh setiap pemeluknya (muslim) secara benar dan utuh. Bahkan, ada sebagian muslim yang dengan sengaja meninggalkan atau meringankan ajaran Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, tidak salah jika ada idiom “Muslim KTP”. Jadi, di KTP-nya tertulis beragama Islam, tapi tidak mengamalkan ajaran Islam.
Ajaran Islam meliputi seluruh bidang kehidupan, yang dibagi kepada tiga dimensi, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Masing-masing dimensi mempunyai bagian dan cabang tersendiri yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebagaimana tidak dapat dipisahkannya antara Iman dan Islam.
Oleh sebab itu, Islam sebagai agama dan ajaran harus disatukan dalam setiap pribadi muslim, jangan dipisah-pisahkan. Artinya, seseorang yang mengaku muslim haruslah mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh (kaffah), tanpa beban sedikit pun. Sehingga, Islam benar-benar menjadi rahmat bagi semesta alam.
Bagikan ke WhatsApp
0 Response to "Mengenal Islam"
Post a Comment