"Bismillahirrahmanirrahim"

"Bismillahirrahmanirrahim"

Dahsyatnya Fitnah Kubur

Syekh Daud bin Abdullah al-Fatani dalam kitabnya Kasyful ghummah fi ‘ulumil akhirah mengutip dari Imam al-Ghazali rahimahullah menjelaskan beberapa keadaan seseorang ketika ditanya di dalam kuburnya, sebagai berikut:


“Ada di antara manusia yang mereka gentar dan takut ketika menjawab pertanyaan Malaikat karena salah i'tikadnya kepada Allah SWT sehingga tidak kuasa atasnya berkata اللهُ رَبِّيْ  (Allah Tuhanku), adapula meraka yang tidak dapat mengatakan وَمُحَمَّدٌ نَبِيِّيْ  (Muhammad Nabiku) karena melupakan sunnah-sunnahnya, demikian pula orang yang sukar berkata وَاْلإِسْلاَمُ دِيْنِيْ  (Islam Agamaku) karena syak (ragu) akan kebenaran agama Islam sampai matinya, juga mereka yang sulit mengata وَالْقُرْآنُ إِمَامِيْ  (Al-Qur’an Imamku) karena mereka membaca al-Qur’an, akan tetapi tidak mengambil pelajaran daripadanya, tidak mengerjakan apa yang diperintahkan dan tidak meninggalkan apa yang dilarang di dalam ayat-ayatnya, ada juga manusia yang sulit mengucap وَالْكَعْبَةُ قِبْلَتِيْ  (Ka’bah Kiblatku) karena malasnya mengerjakan shalat, tidak sempurna tuma’ninah dalam rukuk dan sujud, dan orang yang sukar atasnya berkata وَإِبْرَاهِيْمُ الْخَلِيْلُ اَبِيْ  (Ibrahim al-Khalil Bapakku) karena mendengar orang kafir yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang Yahudi atau Nashrani, sehingga memberi wahm (keraguan yang sangat) padanya dan lupa akan firman Allah yang berbunyi : مَاكَانَ إِبْرَاهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَلاَنَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ  (Tidaklah Ibrahim itu Yahudi atau Nashrani, akan tetapi ia seorang Muslim yang lurus dan tidaklah ia dari golongan orang-orang musyrik).

Keterangan Imam al-Ghazali tersebut menyadarkan kita, bagaimanakah nanti jika kita berhadapan dengan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur, bisakah kita menjawab segala pertanyaan yang diajukan dengan tepat dan lancar? Ataukah mulut kita terkunci dan gentar menghadapi ujian tersebut.

Tidak ada jalan lain bagi kita kecuali dengan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT., memperbanyak amal shaleh, mengucap zikir dan kalimat-kalimat thayyibah ketika hidup di dunia. Sehingga Allah memberikan kita kematian yang husnul khâtimahdengan mengucap kalimat thayyibah “Lâ ilâha illallâh”.

Ada baiknya jika kita dapat senantiasa mewiridkan bacaan berikut ini:
اَللهُ رَبِّيْ وَ مُحَمَّدٌ نَبِيِّيْ وَ اْلإِسْلاَمُ دِيْنِيْ وَ الْقُرْآنُ إِمَامِيْ وَالْكَعْبَةُ قِبْلَتِيْ وَ إِبْرَاهِيْمُ الْخَلِيْلُ اَبِيْ وَ التَّوْحِيْدُ إِعْتِقَادِيْ وَ الْمُسْلِمُوْنَ إِخْوَانِيْ وَ اَنَا عِشْتُ وَ مُتُّ عَلَى قَوْلِ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
Artinya  :  “Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam Agamaku, Al-Qur’an Imamku, Ka’bah Kiblatku, Nabi Ibrahim al-Khalil Bapakku, Tauhid I’tikadku, Semua orang Islam Saudaraku, Hidup dan Matiku di atas kalimat Lâ ilâha illallâh Muhammadurrasûlullâh SAW.”

Mudah-mudahan dengan mewiridkan bacaan tersebut yang merupakan jawaban dari pertanyaan Malaikat di alam kubur, akan tersimpan kuat di dalam hati kita, sehingga pada saatnya nanti kita dapat menjawabnya dengan tenang dan lancar.

Wallahu a'lamu bish-shawab.


Bagikan ke

0 Response to "Dahsyatnya Fitnah Kubur"

Post a Comment

About Me

My photo
Melak, Kalimantan Timur, Indonesia
Assalamu'alaikum wr. wb. Saya berharap kehadiran blog ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin demi tegaknya Islam di muka bumi. Amin...

Follow Me on